Yang Harus Dibaca Trader dan Calon Trader
apakah profesi seorang trader menjanjikan?
kenapa kebanyakan trader banyak yg rugi?
kenapa maen forex & saham selalu rugi?
Ini adalah tahapan seorang trader untuk menjadi sukses bermain frex dan setelah and abaca tahapan ini mohon disikapi dengan bijak dan tidak emosional….
Level 1 Unconscious Incompetence
Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?. Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting (baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit. Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri kamu, kamu mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan??. Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya ( apakah bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit?). Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan kamu tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Kamu tidak mempunyai sistem yang kumplit, kamu dikuasai oleh emosi kamu, kamu selalu averaging posisi jika loss karena kamu ANGER pada market, kamu selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh GREED, kamu tidak pernah trading karena kamu takut/FEAR. Kamu membiarkan diri kamu dikuasai oleh emosi sehingga margin equity kamu menderita. 90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka.sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi. Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri. Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2.
Level 2 Conscious Incompetence
Di level ini kamu sadar bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan kamu tahu solusinya, kamu sadar bahwa selama di level 1 pikiran kamu dikaburkan oleh emosi kamu sehingga kamu tidak bisa berpikir secara jernih. Di level ini kamu akan mencari holy grail (system yang sempurna, system yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), kamu mulai membeli system yang ada di internet, kamu membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia, kamu baca semua ebook yang ada, kamu praktekan semua system yang kamu peroleh, kamu haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum. Pada level ini kamu akan membaca semua detail tentang indikator, kamu akan test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan kamu mungkin akan membuat indikator sendiri ( biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), kamu akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya. Kamu tahu bahwa market terlalu rumit untuk di predict hanya dengan 1 indicator saja, kamu tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. kamu tahu percis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya. Kamu akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator tersebut. kamu akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. karena kamu tahu kalau kamu tidak bertanya sekarang maka selamanya kamu tidak akan tahu.
Pada akhirnya di level ini kamu akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan kepribadian kamu. Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.
Level 3 The EUREKA Moment
Pada akhir level 2, kamu akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di system. Kamu menyadari bahwa kamu bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika kamu bisa menggunakan kepala kamu dan money management yang benar. Kamu mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan. Level pencerahan ini membuat otak kamu menyadari satu hal yang penting, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian. Kamu mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter kamu, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan system yang asli. Kamu mulai trading jika kamu tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, kamu hanya trading jika ada signal dari system kamu, kamu selalu menggunakan stoploss, karena kamu tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading. Ketika stoploss kamu kena, kamu tidak emosi karena kamu tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan kamu. Trading berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena kamu tahu system kamu itu system yang profit. Kamu secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money management kamu. Dan kedisiplinan kamu untuk melakukan trading apapun yang terjadi. Kamu mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan hal ini mengingatkan kamu 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama padamu dan kamu memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu kamu memang belum siap namun sekarang kamu siap. Di level pencerahan, otak kamu akan menerima bahwa kamu tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa. Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.
Level 4 Conscious Competence
Oke, Sekarang kamu hanya trading jika dan hanya jika system kamu memberi signal. Kamu cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena kamu tahu system kamu akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang kamu lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account kamu. Di level ini kamu memulai target dengan profit 20 point per hari, dan setelah kamu mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kamu meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya mampu kamu lakukan. Kamu memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki system kamu, menguasai emosi kamu, dan melaksanakan money managemen yang kamu pegang. level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.
Level 5 Unconscious Competence
Nah sekarang kamu sampai di level 5, ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini kamu bisa trading secara alami, kamu telah menguasai semuanya, kamu bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, kamu telah open di posisi yang benar, jadi kamu tinggal melihat profit kamu bergerak dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, kamu telah menguasai emosi kamu dan kini kamu trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kamu peroleh. Kamu akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang kamu katakan, kamu kenal dengan pertanyaan mereka, karena kamu ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu. Kamu akan memberikan saran bagi mereka, namun kamu tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1. Kamu tidak akan mempunyai masalah financial lagi, kamu mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual, kamu bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, kamu bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana. Kamu mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, kamu bisa membuat buku sendiri, kamu bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan account kamu akan berlipat-lipat dari account awal. Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini. Sekarang kamu bisa dengan bangga berkata " SAYA
SEORANG TRADER".
Pola pikir orang Kaya
Anda tentu pernah mendengar nama Robin Hood, bukan? Tokoh ini Sangat digemari oleh banyak orang karena kisah heroiknya yang merampok uang dari orang-orang kaya dan kemudian membagi-bagikan hasilnya secara merata bagi semua orang miskin. Apabila kita melihat dari sisi radikal, tingginya popularitas dari Robin Hood ini memperlihatkan bahwa banyak orang yang merasa bahwa dunia ini tidak adil karena orang-orang yang kaya bisa memiliki uang begitu banyaknya. Memang fakta menunjukkan bahwa sebagian besar uang yang beredar ini dikuasai oleh hanya sebagian kecil dari masyarakat. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi dunia apabila Robin Hood berhasil mengumpulkan semua uang yang ada dan membagikannya secara merata ke semua orang? Sekilas dunia tampak lebih indah. Tidak ada lagi orang kaya, dan tidak ada lagi orang miskin. Semua orang hidup dengan kemakmuran yang sama. Marshall Sylver, di dalam bukunya yang berjudul Passion Profit Power, menjelaskan lebih detil mengenai pertanyaan diatas. Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan. Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula. Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian besar uang yang ada. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini digunakan untuk membeli apa ya?". Kemudian uangnya dihabiskan untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang-senang. Singkat kata, konsumtif. Setelah seluruh uang dibelanjakan,mereka kembali menjadi miskin. Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatangkan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpulkan uang jauh lebih banyak dari orang biasa. Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya. Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan sendirinya. Mari kita bersama-sama mengembangkan diri kita dengan cara mempelajari pola pikir orang kaya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
You Man Ji?
Pagi ini kami ingin mempunyai sesuatu yang ingin kami sharing, yaitu: “Mondays’ illness” Bagi sebagian besar MANusia ber-gaJI (kami singkat: “YOU-MANJI”), Senin adalah hari yang tidak menyenangkan setelah 2 hari melepaskan “LELAH & BEBAN”. YOU-MANJI lebih senang kerja pada Hari Jumat, karena merupakan Hari “KRIDA” dan besok-nya sudah nyampe di Sabtu-Minggu. Sering hari Jumat diisi dengan makan siang lebih lama dari biasanya, kadang ke Mall atau Cafe dlsb. Hari Senin merupakan “MOMOK” bagi sebagian besar YOU-MANJI, karena di hari ini YOU-MANJI harus mulai ber-aktivitas dan ber-olah pikir serta melatih mental.
Mengapa menjadi “MOMOK”???
Satu sebab yang kami peroleh, yaitu: PEKERJAAN masih merupakan “BEBAN” bagi YOU-MANJI dan belum menjadi suatu “ARENA” yang menggairahkan dan menantang, guna menata Masa Depan Lebih Baik. Bagaimana Mungkin memiliki Depan yang Bahagia, Sejahtera & Kaya? Kalau Pekerjaan yang dimiliki masih dianggap menjadi “BEBAN” dan tidak dilakukan & diisi dengan “SUKA CITA” & “KREATIVITAS”. Segala sesuatu yang dilakukan dengan berat hati & setengah hati, maka hasilnya YOU-MANJI akan mendapatkan rejeki yang setengah mati dan tidak penuh. Bila Pekerjaan sekarang masih dianggap menjadi BEBAN, ya keluar saja dari Perusahaan sekarang, cari Pekerjaan yang benar2 kita Cintai dan kita akan rela melakukannya dengan sepenuh jiwa. Tapi, bila Anda belum mau keluar dari Perusahaan sekarang, daripada Anda makan hati dan rejeki tidak penuh, maka usahakan mencintai PEKERJAAN yang Anda miliki sekarang dan RAIH Prestasi setingginya. Adakah PEKERJAAN yang BENAR2 Anda CINTAI sesuai Selera & Kriteria Anda??? SUKSES akan menyertai Insan yang melakukan PEKERJAAN mereka dengan ikhlas dan hati yang lapang serta suka cita. Sudah banyak Orang Sukses & Kaya karena melakukan PEKERJAAN mereka dengan Sepenuh Hati, misalnya: Henry Ford, Bill Gates, Hermawan Kertajaya, Andri Wongso, Tung Desem Waringin, Walt Disney, Soichiro Honda, Konosuke Matsushita dan lain lain. Dan kami belum menemukan Contoh Orang Sukses & Kaya yang tidak menyukai Pekerjaannya (bila Anda menemukan contoh-nya, tolong sharing ke kami) Ayo, kita mulai hari SENIN ini dan setiap SENIN di masa mendatang, dengan mengisi PRESTASI & KUALITAS KERJA yang PRIMA. KEBAHAGIAAN, SEJAHTERA & KEKAYAAN bermula dari SUKSES dan ke-ikhlasan melakukan setiap PEKERJAAN dari Hari-hari yang kita lalui. Setiap HARI bagi TUHAN baik ADANYA. Sebelum kami meng-akhiri ‘celoteh’ ini, kami mohon maaf, bila ada kata-kata yang tidak ber-kenan bagi Anda dan tidak sedikitpun terbersit dalam hati kami untuk melukai hati Anda, saudara-sahabatku. Tidak ada manfaat materi yang kami peroleh dari sini dan ini hanya sekadar saling meng-ingatkan. Ayo, kita lebih sering saling mengingatkan demi Masa Depan yang Lebih Gemilang.
Trader Bodoh
Kebiasaan floating lama2 gak jelas tidak terencana, karena tidak mau menerima bahwa posisi dah salah/tidak siap menanggung kerugian.
Terbawa arus pasar, pasar naik ragu2 ikut naik, pas dah tinggi baru ikut naik, tiba2 pasar turun panik , ketika turun dah jauh shock akhirnya buang yg buy pasang sell, di permainkan pasar, akhirnya naik lagi.
Serakah, awalnya target 20-30 pips eh melihat kayaknya bisa naik banyak nih, akhirnya di buka take profitnya lalu akhir cerita berakhir sedih, harusnya tadi dah untung 30 pip menjadi minus hehehe.
Berharap, ketika posisi salah -30 - 40 terus berharap posisi akan sesuai arah kita, akhirnya stress - makin besar gak positif2.
Margin call, ini kesalahan trader newbie, tidak mengerti perhitungan margin, dan berapa angka safe/quantity aman, main terlalu banyak berakhir duit habis kena margin call.
Masih banyak kesalahan2 bodoh sebenarnya yg susah di ungkapkan dengan kata-kata. Saya rasa kalian mengerti lah, bagi yg pernah juga menjadi trader bodoh Smile So para pembaca sampe titik ini pasti berpikir,"ni orang kok tau yaaa" jadi solusinya gemana nih?
Hahaha, gampang para pembaca. Kalian harus membiasakan trading terencana, seperti mau masuk posisi di angka berapa, masuk posisi karena apa, mau out di mana kalo kalian salah, mau out di mana kalo kalian benar. Sesimple itu aja kok, gak ada yg rumit-rumit. Kalo masih bingung juga? Ya sudah baca pelan-pelan dan renungi dulu. Sudahkah anda mengerti? didunia FOREX nggak ada kata master of forex, semua tuh harus belajar dan belajar!!!
Pola pikir yang berbeda Menghasilkan sesuatu yang berbeda
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan tiga hal:
Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu
Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari Makanlah masakan dari 10 ekor binatang
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu:
Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak. Dan tiap hari aku aku mesti membeli 10 ekor ayam untuk makan sesuai yang diamanatkan yang ternyata juga menguras hartaku.
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung:
Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris karena mempunyai jam kerja lebih lama. Dan aku sangat bersyukur karena aku hanya makan ikan pindang yang murah meriah dan sesekali ikan kering yang harganya juga murah.
Loser always Loser
Begitu banyak web forex di luar sana bercerita tentang indahnya bermain Forex, yang di bumbu2 dengan kemenangan besar, wow 100 % sebulan wow 1000 %? Ya gak man, lady? Hmmm, mikir dulu, Saya sengaja memilih membahas Loser, kenapa karena banyak yang bisa di ceritakan dari seorang Loser, sedangkan Winner ? Semua orang pada umumnya senang membaca kisah sukses, tapi tau kah anda di balik kesuksesan selalu ada pengorbanan, perjuangan, kegagalan;) Ya saya pribadi pernah merasakan, Loser always Loser, sakit hati emang tapi itulah kenyataan pahit, Di tahun-tahun pertama orang trading umumnya akan mengalami fase Loser always Loser. Fase stress, di mana apapun yang kamu lakukan selalu berakhir jadi Loser. Heiiii, itu gue, dan kalian pembaca, senyum dikit2 lah, itu lah diri kita:) Semua trader pasti mengalami fase itu, jika ada yang gak, itu berarti dia gak pernah benar2 trading hehehe...
Jadi gak perlu malu jika anda bertanya apakah menang atau kalah hari ini? Angkatlah bahu anda, tatap lah orang itu dengan datar anda berkata aku kalah hari ini. Yup kejujuran adalah kunci keberhasilan Trader, ini adalah pondasi anda bisa berhasil jadi Trader seutuhnya. Begitu banyak para Marketer, yang cuap2 jago trading, sungkan untuk mengakui kekalahan mereka. Dengan melakukan itu secara psikologis mereka susah improve kualitas diri mereka, karena mereka membohongi diri mereka sendiri. Ya proses merubah Loser menjadi Winner itu tidak mudah, Butuh banyak waktu,uang, pengorbanan, blablabla kalian lanjutin sendiri. Oi, oi, oi ada teman berteriak hehehe, gmn dong Kim? Tenang jagoan, selalu ada peluang untuk lepas dari lingkaran setan Loser. Tetap semangat, luangin waktu lebih banyak amati grafik, jangan mencoba mencari kepastian di dunia forex, tapi carilah bagaimana anda bisa untung dengan ketidakpastian forex, perlahan tapi pasti, kalo kalian hayati kalimat2 gue dari artikel2 yang pernah gue tulis, rasakan semangat seorang Trader. Biarpun gue pernah jadi Loser, gue gak mau always Loser. Teriaklah Gue Winner, bukan Loser.
Trading is not exact...
Kalian akan menemukan nya.
Suyanto Kim S. Kom MbF
Legendaris No Stop Loss
Judul di atas sangat menarik,terakhir2 ini gue lagi lebih memperdalam forex, forex untuk saat ini sangat menarik buat gue, sampai menghabiskan waktu berjam2 membaca buku english tebal yang mungkin hanya 60%-70% gue mengerti maksudnya secara benar. Biasanya sih artiinnya pake feeling hahaha, emang konyol tapi itulah yg sedang gue lakukan saat ini. Jangan pernah berhenti memperluas wawasan anda, membaca, mendengarkan dsb. Tapi saya tidak menyarankan mendengarkan dari sumber yang tidak jelas, merubah sistem ke yang tidak jelas. Kecuali orang itu bisa terpercaya, dan semua nya telah anda uji coba sendiri. Buku terakhir/Ebook yang gue baca mengenai Jesse Livermore, seorang legendaris spekulan di abad 20 awal sekitar thn 1900-1930an. Kenapa si Jesse Livermore membuka pembicaraan kali ini? Ya jawabannya karna kisah hidup Jesse Livermore yang dari pekerja cupu2 sampai akhirnya sangat kaya dan berakhir tragis bunuh diri sangat lah perlu disimak untuk yang ingin lebih mengerti bidang trading. Dan pada faktanya kesalahan si Jesse Livermore sebenarnya adalah dia telah tau segala teknik untuk menang tapi dia tidak menguasai hal yang paling dasar yaitu management resiko kehilangan duit. DIA TIDAK MEMAKAI STOPLOSS, Sehingga pas terjadi crash dia kalah telak dan sangat terpukul sehingga akhirnya SUICIDE. Memang bidangnya Jesse Livermore saham/stock tapi bagi saya pribadi sama aja ama FOREX secara garis besar nya sama2 aja tetap bidang trading,spekulasi,investasi juga :) Saya telah membaca cukup banyak buku2 maupun english seputar forex, saham, investasi tapi mereka terlalu teoritis rata2 dan terlalu teknikal, dan dalam pengalaman pribadi bermain di bidang forex, secara lambat tapi perlahan2 gue makin menyadari teknikal dan indicator2 atau apalah itu cuma lah penunjuk arah seperti saat kita melihat langit biru di atas, tiba2 warna langit berubah menjadi lebih gelap itu berarti hari udah mulai malam? mau turun hujan? Begitu juga indicator, atau moving averages dsb Itu juga hanyalah menunjukan ciri2 tapi bukan lah kepastian, karna yang pasti di dunia ini kita pasti mati:) Tapi tentu saja kalo diandaikan kita bertaruh / spekulasi / invest anggap kita bertaruh ama teman kita di saat langit terlihat mau hujan. Andaikata taruhan nya 1:10 yg pegang hujan dpt 1000 yang pegang tidak hujan mendapat 10000 tentu saja sebagusnya kita memegang hujan biarpun cuma 1000. Tapi andaikata kalo 1:100/1:1000 di saat andaikata terlihat begitu meyakinkan akan turun hujan tapi taruhan tidak jadi hujan begitu menarik, apakah pilihan anda ? Manusia normal dan yang berhati2 pun akan melirik:100 dan : 1000 nya karna kalo turun hujan kamu dapat hanya 1000, tapi kalo tidak jadi turun hujan harus bayar 100000, 1000000 wow sudah terasa resikonya. Sebenarnya yang paling aman tetaplah harus megang pasti hujan, dikarnakan kita dah melihat pola2 dan ciri2 mau hujan buat apa kita sok pintar dan berspekulan yang mungkin hasilnya berlipat ganda, tapi peluang menangnya kecil? Seandainya di balik taruhannya menjadi 10000:1000 terlihat langit mau hujan tapi kita mempertaruhkan tidak hujan senilai 10000 untuk mendapatkan 1000, bagaimana pendapat anda ? Bukankah konyol mempertaruhkan disesuatu yang peluang kalahnya besar dan keuntungan yang diraih tidak seberapa? Andaikata taruhannya hari ini hujan dan untuk beberapa menit/jam terlihat hujan terus, lalu taruhannya apakah akan hujan terus dalam 1-2 jam ke depan, dan apakah akan tidak hujan dalam 1 jam ke dpn atau 2 jam ke dpn. Kalo imbalan dari taruhan tersebut besar seperti > 1:5 mungkin ok pantas dipertaruhkan, tapi kalo imbalannya seperti 100:10 atau bahkan 500:10?
Ilustrasikan saya pasang tidak hujan di musim hujan, yang jelas2 dah hujan dan kalo ternyata tidak hujan saya hanya menang 100000 dan kalo hujan saya kalah 5 jt? Apakah pantas? Kesimpulannya kalo kita mau melawan gejala2 hujan atau istilahnya trend. Mungkin perlu di pertimbangkan seberapa hasilnya dari taruhan, apakah pantas bertaruh untuk sesuatu yang tidak pasti dengan keuntungan kecil dan resiko besar?
Good Luck with your trade
SytKim - Suyanto Kim S. Kom, MbF
Jaga Margin Anda
Penggunaan margin.. berhubungan dengan nafsu dan managemen modal. Bila anda disiplin dengan memasang Stop Loss (SL) misalnya 50 poin (lakukan study berapakah SL yang ideal?) maka anda tidak akan pernah floating melebihi 50 poin. Tapi bila anda serakah dan takut kehilangan 50 poin maka anda memiliki potensi untuk floating besar. Disaat floating itu (10% margin) berarti anda sudah tidak bisa ambil posisi baru sampai posisi yang floating close! Tapi mungkin anda tidak mau kehilangan kesempatan ketika ada signal bagus, maka anda open lagi 10% margin. Total sudah 20% margin. Bagaimana kalau posisi kedua ini floating lagi? Kalau sama-sama BUY maka floating akan semakin besar. Kalau satu BUY satu lagi SELL maka total floating tidak akan berubah..., akan tetapi untuk bisa profit anda harus ambil posisi lagi... masihkah cukup margin untuk ambil posisi baru? Ini dari awal harus anda perhitungkan. Kalau terjadi hal begini, maka anda akan ambil tindakan ini dst dst. Jadi ada rangkaian plan yang harus anda patuhi semua, lihat contoh di bagian "Disiplin Tinggi", satu dilanggar maka masalah beruntun akan anda hadapi.
***
Bagian nafsu...
Nafsu juga bisa menghancurkan lho..
Bagaimana tidak karena sudah sangat banyak contohnya. Greedy! Semua penasehat trader di seluruh dunia akan menganjurkan jangan "greedy" jangan "serakah". Serakah itu nafsu. Keserakahan akan tampak pada jumlah margin yang anda gunakan dalam trading. Penggunaan margin 10% itu adalah normal. Maka ketika anda menggunakan margin mulai melebihi 10% maka anda harus hati-hati karena boleh jadi keserakahan sudah mulai merasuk di hati anda :-) Anda boleh saja menghitung ah 20% masih aman kok, atau 30% masih aman kok.. tapi itu greedy, serakah. Karena penggunaan margin yang besar akan menghasilkan output yang besar pula baik plus maupun minus.
Kebisaan seperti itu mudah mati oleh pergerakan pasar yang tidak satupun bisa mengendalikannya. Anggap saja margin digunakan 20% dengan kemampuan menahan float 500 poin. Tapi ketika mencapai 50 poin saja minus trader sudah gugup dan cut loss (untuk modal $1000 itu berarti cut loss $100), ambil posisi baru 20% lagi dan floating 200 poin misalnya... itu berarti sudah $400, sisa margin tinggal $500.. sudah kelihatan mau rugi, cutloss kebesaran, hedging takut balik lagi.. nah mending dari awal-awal sekali janganlah serakah :) Pakai saja 10% margin anda. Toh jika modal anda $1000 dengan 10% margin itu, bila anda dapat rata-rata 20 poin saja satu hari, itu berarti satu bulan anda memperoleh 20 x 20 hari kerja = 400 poin alias $400 itu sudah 40% sebulan. Yakinlah bahwa 40% itu adalah suatu hasil yang luar biasa!
Jangan serakah, jangan greedy, tahan nafsu anda untuk ingin cepat kaya :)
Hindari Hedging
Hedging adalah mengunci posisi trading anda, biasa juga disebut locking. Hedging terjadi karena pelakunya pada awalnya tidak memakai Stop Loss lalu terjadi floating besar. Ketika itulah ia memutuskan untuk hedging yaitu mengambil posisi berlawanan dengan posisi yang ada saat itu dengan jumlah lot atau quantity yang sama. Misalnya anda beli (buy) Sterling/USD pada harga 1.9700 sebanyak 1 lot. Tentu saja anda berharap harga naik supaya bisa profit. Akan tetapi ternyata harga turun terus sampai 1.9600. Karena takut bangkrut anda melakukan aksi sell pada harga 1.9600 tersebut sebesar 1 lot pula. Nah itu artinya anda telah melakukan locking atau hedging. Saat itu, apa bila harga turun terus misalnya sampai 1.9500 berarti posisi sell anda profit 100 poin tetapi posisi buy anda minus 200 poin. Kalau anda yakin bahwa saat itu harga akan segera naik kembali, maka saat itu adalah saat yang tepat untuk menutup (likuidasi) posisi sell dengan profit 100 poin. Tetapi kalau anda tidak yakin, maka anda tidak akan menutupnya, sebab kalau ternyata turun terus sementara posisi sell sudah ditutup, maka kemungkinan besar anda bisa bangkrut karena posisi buy akan membuat float loss semakin besar. Sebaliknya bila anda yakin harga akan turun terus, maka posisi sell tidak akan anda tutup. Namun bila ternyata... harga naik kembali ke 1.9550 itu berarti poisis buy anda floating loss -50 poin demikian juga dengan posisi sell anda juga floating loss -50 poin. Kalau minus itu sama-sama besar misalnya sell float loss -100 dan buy float loss -100 poin, maka saat inilah kondisi paling memusingkan.
Pada saat Sterling/USD naik dari harga 1.8800 merangkak terus naik ke level 1.9800, banyak trader yang memiliki floating loss sampai -1000 poin. Apa sebabnya? Sebabnya adalah karena mereka mengira tidak akan naik sejauh itu dan tidak memasang stop loss. Jadi untuk menyelamatkan account, mereka melakukan hedging yang berjarak amat besar sampai 600 bahkan sampai 800 poin. Tidak jarang terjadi, buy -300 poin dan sell -300 poin juga. Dan saat itu adalah saat yang paling memusingkan kepala...
Oleh karena itu HINDARILAH hedging sebisa mungkin dengan cara menggunakan stop loss atau anda otomatis melakukan cut loss saat anda menemukan perubahan signal pada indicator anda. Tentang Stop Loss silahkan baca menu Stop Loss :)
Emosi Trader
How To Control Fear And Greed In Trading
Ada satu pepatah yang menyebutkan bahwa pasar dikendalikan oleh katakutan dan keserakahan. Siapa saja yang melakukan trading lebih dari 2 posisi umumnya pasti pernah merasakan 2 macam emosi tersebut.
Semua trader berpengalaman dalam masalah emosi. Perbedaan antara trader yang sukses dengan yang gagal adalah dari bagaimana cara mereka menghadapi emosi tersebut. Mari kita lihat bagaimana emosi ini mempengaruhi seorang trader yang sukses dan trader yang gagal dalam berbagai skenario:
Skenario1: Tiga transaksi sebelumnya mengalami kegagalan.
Trader yang gagal akan menyadari ini sebelum ia ambil posisi di market dan senantiasa dalam ketakutan kalau-kalau transaksinya kali ini akan gagal lagi. Hal ini hanya akan membuang waktu hanya untuk memastikan bahwa dia dalam posisi yang benar. Sehingga pada akhirnya ia akan ketinggalan entry level yang bagus tersebut. Mereka mungkin pada akhirnya akan mencari-cari factor lain, yang kira-kira belum dipikirkan, sehingga mendapatkan alasan untuk tidak masuk market. Kesimpulannya dia akan selalu dihantui oleh rasa takut akan mengalami kegagalan lagi. Trader yang sukses akan mencoba strategi mereka dan bisa memaklumi akan adanya kemungkinan loss yang beruntun dari penggunaan strategi mereka. Mereka akan selalu mengukur tingkat kesuksesan dengan menggunakan sistem tersebut baik ketika sedang menang maupun sedang kalah.
Skenario2: Sesaat setelah masuk ke market, ternyata market price bergerak melawan prediksi.
Trader gagal akan segera merasa takut kalau dia telah melakukan sebuah kesalahan. Mereka akan menunggu dan berharap bahwa market akan segera berbalik arah menuju yang mereka inginkan. Rasa ‘takut akan melakukan tindakan yang salah lagi’ telah berhasil mengendalikan pikiran mereka dan kebijaksanaan trading mereka, mereka bahkan mungkin akan menggeser posisi Stop Loss mereka menjauhi Open Position dengan tujuan supaya Stop Loss tersebut tidak disentuh oleh market price. Mereka mungkin juga akan mengabaikan trading itu begitu saja dan berharap market price akan segera berbalik arah, paling tidak ke posisi breakeven – seorang yang awalnya adalah daytrader kini bisa berubah posisi menjadi trader ‘penggeser posisi’ dan beberapa hari kemudian mungkin beralih status lagi menjadi trader jangka panjang yang menerapkan strategi buy dan menahan posisi. Trader yang sukses, tentu saja, akan tahu berdasarkan beberapa percobaan yang telah ia lakukan terhadap sistemnya, bahwa setiap masuk ke market pasti ada peluang tradingnya akan berhasil dan ada peluang juga akan menyentuh stop loss-nya. Stop Loss yang sudah dipasang akan berada pada tempatnya dan tetap berada pada tempatnya. Stop yang digunakan memberi petunjuk di mana ia akan keluar dari market, bukan petunjuk seberapa takut dia akan gagalnya trading.
3. Skenario3: Saat masuk ke market, tiba-tiba market bergerak dengan sangat cepat menuju arah yang diinginkan (arah profit).
Trader yang gagal akan segera membayangkan sebuah villa di bawah terik matahari dan sebuah mobil sport terbaru terbayang-bayang di dalam kepalanya. Lalu dia kemudian akan memindahkan price targetnya menjauh dan memutuskan untuk membiarkan market terus bergerak berharap akan mengenai target yg telah digeser menjauh tersebut. Keserakahan telah membutakan dirinya dan ‘rencana’ sebelumnya (jika memang ada). Tentu saja, market jarang bergerak ke satu arah untuk waktu yang lama dan saar market berbalik arah keserakahan itu akan segera berubah menjadi ketakutan hingga impian-impian yang tadi akan sirna seketika dan trader gagal ini akan menunggu hingga market price kembali ke tempat asalnya waktu ia masuk ke market. Daytrade kini berubah menjadi position trade. Sedangkan Trader yang sukses telah menset target sebelumnya, harga yg spesifik atau waktu yg spesifik dan akan disiplin dengan prinsipnya itu. Jika satu trading berhasil membawa profit hanya dalam waktu 5 menit, maka sudah! Itu bagus! Banyak trading-trading lain yg tidak bisa secepat itu.
Ketakutan dan keserakahan adalah emosi manusiawi. Kita tidak bisa merubah 2 emosi tersebut. Namun berikut ini ada beberapa tips:
1. Kenali sistem Anda.
Jika Anda telah cukup percaya diri dengan sistem yang Anda gunakan, maka perasaan itu akan bisa menguasai rasa ketakutan dan keserakahan tadi. Kepercayaan diri terhadap system hanya akan dapat terjadi dari desain sistem yang bagus dan percobaan-percobaan yang dilakukan.
2. Otomatisasikan sistem Anda.
Komputer tidak akan pernah merasakan ketakutan maupun keserakahan, mereka tidak akan berdoa untuk keajaiban dan berteriak histeris saat membuat keputusan yang salah. Mereka hanya akan stop, jika mereka memang diperintahkan untuk itu.
3. Manajemen keuangan.
Cukup sederhana, tidak perduli seberapa bagus sistem Anda, Anda harus sensitive terhadap jumlah dana yang Anda miliki dan kalkulasikan seberapa besar Anda bisa menerima kekalahan.
Pasang Stop loss
Menggunakan Stop Loss setiap kali kita masuk ke market adalah salah satu cara untuk manage risiko dalam trading. Sebagian trader mungkin akan menganggap ini adalah ‘cara banci’, namun saya tidak…. Saya suka trading dengan menggunakan Stop Loss. Dan dengan cara ini, pada akhirnya saya sering mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetap membuat saya berada pada sistem trading yang terkendali dengan baik. Saat kita memutuskan untuk menggunakan stop loss, maka kita harus disiplin dalam mengimplementasikannya. Jika market price bergerak mendekati Stop Loss kita, maka jangan lakukan apa-apa. Jangan pernah berusaha untuk memindahkan stop loss menjauhi open position kita. Pindahkan stop loss Anda hanya untuk satu alasan: Strategi Trailing Stop (meskipun sebenarnya saya sendiri jarang menggunakan strategi ini).
Nah, sekarang permasalahannya adalah….. Dimanakah kita harus menempatkan stop loss kita supaya dapatkan hasil maksimal? Berikut ini saya memiliki beberapa tips:
1. Ukurlah gap stop loss Anda dengan open position level Anda Biasanya saya menggunakan aturan ini:
Eur/Usd: gap antara stop loss dan open position = 35 pips
Gbp/Usd: gap antara stop loss dan open position = 50 pips
Gap tersebut merepresentasikan seberapa besar Anda sanggup menerima kekalahan di setiap kali trading. Selalu camkan di pikiran kita bahwa kita tidak akan masuk ke market tanpa aturan gap tersebut.
2. Entry strategy
Kemudian buat prediksi, di level berapakah Anda akan masuk ke market menggunakan sistem trading yang sudah Anda buat. Dan saat Anda sudah memutuskan untuk masuk pada level tertentu, jangan pernah lupa untuk memperhatikan posisi Stop Lossnya. Dimanakah stop loss saya akan berada berdasarkan aturan gap yg sudah saya buat (tips#1).
Usahakanlah untuk meletakkan posisi stop loss Anda berada di bawah support level (untuk long position) dan di atas resistance level (untuk short position).
Sebagai contoh:
Kita memiliki data support dan resitance Eur/Usd sebagai berikut: R3 1.3052
R2 1.2962
R1 1.2906
Pivot 1.2816
S1 1.2760
S2 1.2670
S3 1.2614
Setelah mengukur trend, Anda kemudian menandai bahwa level 1.2870 adalah level terbaik untuk lakukan short position. Itu artinya, dengan menggunakan aturan gap 35 pips (lihat contoh di tips #1), stop loss Anda akan berada pada 1.2905.
Namun sayangnya, level 1.2905 bukanlah level yang baik untuk meletakkan stop loss. Mengapa? Karena level tersebut tidak terlindungi oleh level resistance. Saat market bergerak naik, stop loss Anda tidak akan terlindungi dan akan cukup mudah bagi market untuk menyentuh stop loss Anda. Level resistance terdekat berada pada 1.2906, di atas 1.2905. Sehingga apa yang akan kita lakukan di sini adalah memindahkan stop loss kita sedikit di atas rencana semula. Misalnya, kita pindahkan stop loss ini ke 1.2910. Nah, sekarang secara teknikal, Anda sudah memiliki posisi stop loss yang terlindungi dengan baik.
Saat Anda memindahkan stop loss, jangan pernah melupakan aturan gap (sebagaimana disebutkan pada tips #1). Sehingga kita juga harus memindahkan rencana open position kita.
Dan sekarang rencana Anda menjadi sell at 1.2875 (5 pips di atas 1.2870) dan stop loss at 1.2910 (5 pips di atas 1.2905).
3. Tetap tenang saat market bergerak mendekati stop loss.
Segala hal mungkin terjadi di Forex dalam waktu relatif singkat. Tidak ada yang bisa mengendalikan kegilaan orang-orang di market saat mereka masuk ke market. Namun hal terpenting bagi kita di sini adalah ‘manajemen risiko’. Trader yang sukses selalu sadar bahwa terkadang mereka harus berhadapan dengan kegagalan.
Jadi, jika stop loss Anda disentuh. Relakanlah. Memang seharusnya begitu.
Hal Hal Yang Dilarang Dalam Forex
Ada prinsip-prinsip investasi forex yang terlarang anda lakukan agar anda tidak cepat keluar dari arena:
1. Jangan open posisi buy/long pada saat trend line turun/bearish
2. Jangan open posisi Sell/ short pada saat trend line naik/bullish
3. Jangan Open posisi buy di area R1/R2
4. Jangan Open posisi sell di area S1/S2
Jika anda melanggar rambu-rambu itu maka anda bisa cepat dibawa keluar arena investasi lebih cepat.
Baca juga: