Petunjuk rangkaian detonator ini, hanya untuk pengetahuan semata.
1. Rangkaian Seri
Rangakaian seri adalah rangkaian
yang sangat sederhana dengan arus minimum yang disuplai Blasting Machine pada
setiap detonator sekitar 1,5 Amper untuk menjamin tiap detonator tersebut
meledak sempurna.prinsip peledakan adalah menghubungkan Legwire dari satu
lubang ke lubang lain secara menerus, sehingga apabila sala satu detonator
mati, maka seluruh rangkaian terputus dan akan berakibat gagal leda ( Miss
fire). Pada sisitem seri akan diperoleh arus ( amper ) yang rendah dan tegangan
atau voltage tinggi. Apabila salasatu kawat ada yang putus, maka seluruh
rangkaian tidak dapat berfungsi. Umunya jumlah detonator pada system seri
kurang dari 40 bijih degnan panjang Leg Wire ( Kabel Utama )tiap detonator 7 m
( meter ). Tahanan total ( R t ) dan Voltage dari rangkaian seri dapat dihitung
sebagai berikut.
PRINSIP DASAR
R total ( R t ) = R1 + R2 + R 3 +R 4 +⋯…R
n = n .R
i total i 1 = i 2 = i n
Volt = i ( n R )
V = I x R
R T = RD + RC + RF
Contoh :
Hitunglah arus yang mengalir
dalam rangkaian seri yang terdiri dari 40 detonator dengan panjang leg wire
tembaga 24 ft, Connecting Wire tembaga 20 – AWG = 200ft dan Firing Line Tembaga
14 – AWG = 500ft
Tahanan detonator ( R D )
Tahanan setiap detonator menurut
table XXXIV adalah 2,3 ohm,
Tahanan detonator dalam rangkaian
= R D = 40 x 2,3 ohm = 92 ohm
Tahanan firing line dan tahanan
connecting wire ( R C & R F )
Tahanan firing line connecting
wire 500 ft 14 – AWG dan connecting wire 20 ft 20 – AWG. Dari table XXXIV
tahanan kawat tembaga 14 – AWG adalah
,53 ohm / 1000 ft dan 20 – AWG
adalah 10,15 ohm / 1000 ft.
Catatan ; AWG ( American Wire
Gauge, yaitu ukuran kawat standart amerika )
jawab ;
Rf = 2×500ft×(2,53 ohm)/(1000 ft) = 2,53 ohm
Rc = 200 ft × (10,15 ohm)/(1000 ft) =2,03 ohm
Hitunglah tahanan total, R T
R T = RD + RC + RF
R T = 92 ohm + 2,53 ohm + 2,03 ohm = 96,56 ohm
Arus
Arus yang mengalir dalam rangkaian seri dari sumber tenaga 220 Volt Power Line
I = V/R
=(220 volt)/(96,56 ohm)
= 2,28 amper atau lebih besar dari ( > ) 2 Amper
Tabel XXXV di tentukan bahwa minimum arus AC untuk rangkaian seri adalah 2,0
Amper. Hasil perhitungan di dapat 2,28 Amper , melampaui kebutuhan Minimum,
sehingga peledakan dapat di laksanakan.
Ganbar 1. Rangakian Seri
2.Rangkaian Parallel
Rangkaian parallel adalah suatu
rangkaian di mana setiap detonator mempunyai alur alternative dalam rangkaian
tersebut, sehingga apabila sala satu atau beberapa detonator mati, detonator
yang lainnya masih dapat meledak. Oleh sebab itu pengujian rangkaian menyeluruh
secara langsung sangat riskan, apabila setiap detonator belum di uji. Untuk
peledakan rangkaian parallel, arus minimum yang diperlukan per detonator
sekitar 0.5 amper. Namun secara menyeluruh system parallel memerlukan arus
tinggi dengan Voltage rendah dan untuk menyuplai tenaga listrik digunakan panel
control khusus bukan dari Blastign Machine atau Expolder . Tahana parallel
total ( R t ) di hitung sebagai berikut ;
PRINSIP DASAR
1/(R total) = 1/(R 1)+1/R2 +⋯+
1/R3
i total=i1+i2+⋯in
Volt =i ( n R)
Gambar 2. rangkaian
Parallel
Contoh :
Suatu peledakan memakai 60 buah
detonator jenis 16 – ft copper wire delay electric detonator dirangkai dalam
parallel. Bus wire 200 ft 14 - AWG copper. Firing line terdiri dari “
Expendable Firing line “ 200 ft 14 – AWG copper dan “ Permanent firing line “
2000 ft 110 – AWG sumber tenaga yang tersedia adalah 220 volt AC dan 440 Volt
AC power line. Menurut table XXXV arus yang di hasilkan dari sumber tenaga untuk
setiap detonator adalah minimum 1,0 amper dan maximum 10 amper untuk AC maupun
DC.
a. Tahanan detonator dalam
rangkaian ( R D )
Tahanan setiap detonator menurut
table 6.2, untuk 16 ft “ copper "wire detonator adlah 1,9 ohm.
RD= (1,9 ohm)/(60 detonator)
RD=0,032 ohm
b.Tahanan Bus wire ( R B )
Tahanan Bus wire adalah : ½ x Panjang Bus Wire x Tahanan Kawat 14 – AWG / ft (
table XXXIV ).
RB= 1⁄2 ×200 ft × (2,53 ohm)/(1000 ft)
RB=0,253 ohm
c. Tahana Firing Line ( R F )
Tahan firing line adalah jumlah dari tahanan Expendable Firing line 14 – AWG
copper dan “ Permanent firing line 110 – AWG ( table XXXIV ).
R F = tahanan Permanent firing line
R f1=2×200 ft × (2,53 ohm)/(1000 ft) =1,012 ohm
R F 2 = tahanan permanent firing line
R f2=2 ×2000 ft × (0,999 ohm)/(1000 ft)=3,996 ohm
RF = Rf1 + Rf2
R F = 1. 012 ohm + 3,996 ohm = 5 , 008 ohm
d. Tahanan total ( R T )
R T = R D + R B + R F
R T = 0,032 ohm + 0,253 ohm + 5,008 ohm
R T = 5,293 ohm
e. Arus
Arus yang mengalir dalam rangkaian dari sumber tenaga 220 Volt AC atau 440 –
volt AC dapat dihitung dengan rumus :
I= V/R
I= (220 volt)/(5,293 ohm)
I = 41,56 Amper
Arus per detonator= (41,56 amper)/(60 detonator)=0,69 amper/ detonator
Sumber tenaga 220 volt AC tidak mencukupi untuk meledakan “ raoud “ dalam
pembuatan trowongan .
Sumber tenaga 440 – volt AC
I= (440 volt)/5,293ohm
I = 83,13 amper
Arus per detonator= (83,13 amper)/(60 detonator)=1,38 amper/ detonator
Ternyata sumber tenaga 440 – volt AC dapat di pakai unutk peledakan “ round “
karena arus yang mengalir per detonator diantara minimum 1,0 amper dan maximum
10 amper ( Tabel XXXV )
3.Rangkaian Parallel – Seri
Rangkaian ini terdiri dari
sejumlah rangkaian seri yang di hubungkan parallel. Umumnya rangkaian ini di
terapkan apabila peledakan memerlukan lebih dari 40 detonator dengan leg wire
setipa detonator lebih dari 7 meter,serta dipetimbangan bahwa apabilah seluruh
lubang ledak dihubungkan secara seri memerlukan power yang besar. Perhitungan
tahanan dan arus untuk memperoleh power atau voltage yang sesuai ,adalah
sebagai berikut :
Hitung duluh tahanan total untuk
setiap rangkaian
Hitung tahanan pada rangkaian
parallel - seri degnan menganggap bahwa tahanan total hubungan seri sebagai
tahanan pada rangkaian parallel.
Cara parallel cukup efektif untuk
jumlah lubang ledak kurang dari 300, namun demikian perlu di pertimbangkan pula
bahwa untuk jumlah lubang ledak sampai ratusan rangkaian dan perhitungan
menjadi tambahan kompleks.
Gambar 3. Rangkaian Paralell – Seri
Contoh :
Suatu rangkaian parallel – seri terdiri dari 4 seri masing – masing mempunyai
40 detonator short delay ( Gbr diatas ) dengan tahanan tiap detonator 1,8 ohms,
kawat penyambung ukuran 22 AWG 40 m, dan kawat utama 22 AWG 150 m, hitunglah
total tahan dan voltage.
Penyelesaian ;